Sejak Januari tahun ini, lebih dari 100 ekor lembu telah mati di Wilayah Kerom, Papua, akibat cirit-birit yang teruk disebabkan oleh jangkitan virus yang juga menyerang domba, kambing dan babi.
Sapi betina mungkin dijangkiti virus pestivirus, juga dikenal sebagai virus cirit-birit virus lembu (BVDV), yang, selain cirit-birit yang teruk, menyebabkan jangkitan pernafasan, menghentikan kehamilan pada wanita hamil dan menghambat pertumbuhan haiwan muda.
Menurut Ronal Kapis, seorang pegawai di jabatan ternakan Badan Pertanian Keenom, lembu yang dijangkiti di Papua berusia enam hingga 24 bulan, dan virus pestivirus membunuh hingga 30 persen dari kawanan tersebut."Menurut data yang kami kumpulkan, lebih dari 100 ekor lembu telah terbunuh dalam tiga bulan terakhir," katanya kepada Jakarta Post pada hari Selasa, 9 April. Dia mengatakan pejabatnya mengirim spesimen lembu mati ke makmal Pusat Kesehatan Hewan di Maros, Sulawesi Selatan, untuk penyelidikan. Hasil mengesahkan gejala.
Bagaimanapun, pegawai itu mengatakan, pejabatnya masih menunggu bukti kukuh hasil pemeriksaan untuk mengesahkan penyakit yang menyerang lembu dan memutuskan tindakan selanjutnya.