Menurut Kementerian Pertanian, virus demam babi Afrika telah menular ke Indonesia.
Penyakit ini disahkan oleh ujian makmal yang dilakukan pada sampel yang diambil dari 4.000 babi yang dibunuh semasa wabak babi klasik, kata jurucakap rasmi Kementerian Pertanian.
"Gejala klinikal dan penemuan makmal menunjukkan demam babi Afrika, tetapi ada juga sampel yang positif untuk kolera babi," kata Fajar Samping Tjatur Rassa, pengarah Jabatan Pertanian untuk Kesihatan Haiwan.
Demam babi klasik pertama kali ditemukan pada bulan September di provinsi Sumatera Utara di Indonesia. "Sejauh ASF, kerusakan ekonomi menimbulkan kebimbangan kerana penyebarannya yang cepat dan kadar kematian yang tinggi," tambah pegawai itu.
Pemerintah mengambil langkah keselamatan bioskop di daerah-daerah yang terkena dampak, meminta pihak berwenang setempat untuk menguburkan bangkai babi dan membasmi kuman untuk mencegah penyebaran virus.
Di samping itu, produk babi dan daging babi dari kawasan yang terlibat dilarang.
Penyakit ini dijumpai dalam dua bulan terakhir di Timor Timur, yang membagikan pulau itu dengan wilayah Indonesia Nusa Tengara Timur.